Kamis, 11 November 2010

Standarisasi Kualitas Kambing Etawa

Mari kita mulai Standarisasi Kualitas Kambing Etawa“.. dari kandang kita masing masing….

Kambing Etawa pak X kemaren terjual sekian puluh juta,..besoknya kita dengar lagi..kambing Etawa pemenang kontes di kota anu ditawar orang sekian puluh juta,…wah mantab sekali yah harganya,..bayangkan sekian puluh juta,..!

Coba dulu,..orang mau berkunjung ke kandang kambing saja sudah alhamdulillah,..becek,kumuh,bau,..apalagi lah yang ada di otak nya orang pada waktu dahulu.

Pokoknya waktu dulu nggak ada yg melirik, kalo ada ya sekedar jadi investor saja,berkunjung ke kandang kambing paling sebulan sekali, itupun kalo inget. Tapi bagi yang mengerti, mungkin dari orang tuanya, atau teman nya akan suka sekali dengan bisnis kambing etawa ini. Profitnya GURIH……..!!!

Tapi sekarang Kambing, khusunya jenis kambing Etawa menjadi sangat Populer, begitulah salah satu keajaiban POP MARKETING….

Di mana mana dibicarakan, Koran, majalah, internet apalagi, dulu mana ada yang mau join ke milis atau group soal peternakan di dunia maya. Kalaupun ada itu hanya yang paham dan yang memang ada di dunia peternakan saja, jumlahnya nggak banyak.

Tapi coba lihat sekarang….budaya Pop Marketing menyebabkan Kambing Etawa ini seperti layaknya Anturium beberapa tahun yang lalu. Waktu startnya sama, Anturium menang untuk lomba Drag Race, sedangkan Kambing Etawa untuk lomba Rally menjadi kandidat pemenang ( masih kandidat karena kita belum tahu kapan finishnya…)

pe2 300x225 Standarisasi Kualitas Kambing Etawa

Semakin banyak orang yang mengenal kambing etawa yang di negeri seberang di sebut jamnapari ini. Padahal dahulu hampir terlupakan, kita harus berterima kasih kepada beberapa orang yang secara konsisten berusaha menaikkan harkat dan martabat dunia perkambingan ini. Sudah ada sejak zaman Belanda dahulu, dibawa si londo untuk diambil susunya, langsung dibawa dari negeri “Kuch-kuch kotahe”. Pada zaman presiden pertama sedikit diingat si kambing etawa ini, setelah itu,…wuuuusssshhh ilang…….

Baru mulai sejak zaman Milenium berkat budaya POP MARKETING si kambing yang paling mancung hidungya di Indonesia ini dikenal oleh masyarakat.

Berkat ngepopnya informasi yang beredar di masyarakat, berkat harganya yang selangit Kambing Etawa ini menjadi popular, mengangkat harkat dan martabat para kambing ke tingkat yang tinggi. Tingkat yang sebelumnya hanya populer jika masuk bulan idul adha, saat ini populer sepanjang tahun.

Harga nya yang tinggi pada awal kemunculannya terjadi karena belum banyak nya breeder kambing etawa, setelahnya harga yang tingi memang karena kualitasnya yang tinggi pula.

Kualitas kambing etawa yang seperti apa??

Belum adanya standarisasi dari kualitas kambing ini sangat memperihatinkan, tiap peternak memiliki sendiri kriteriannya, mungkin ada beberapa kriteria yang secara umum dan baku untuk kambing ini. Tapi standarisasi itu belum dipatenkan.

Seandainya saja dari dahulu pemerintah sedikit “melirik” dan melakukan standarisasi kualitas maka bisa dipastikan akan makin terjamin ke populeran dari Kambing Etawa ini. Kalau bukan pemerintah sebagai regulator, terus siapa lagi?apa kita punya asosiasi yang punya legalitas untuk memberikan standarisasi terhadap kualitas itu?

Di beberapa tempat sudah sedikit dilirik oleh dinas terkait, mari kita bantu usaha itu secara nasional

Padahal di tempat aslinya India sana kambing ini sudah punah, hanya di Indonesia dan Malaysia tempat berkembang biaknya. Jangan sampai Malaysia yang sebetulnya import kambing ini dari kita di Indonesia yang melakukan nya terlebih dahulu.

Mari kita bersama, dimulai dari para ikon dunia per”kambing etawa”an mengajak semua peternak kambing etawa untuk melakukan nya, Jangan menunggu pemerintah bergerak,kalau perlu kita yang mengajak mereka untuk bergerak,..daripada didahului orang lain??

Kita mulai Standarisasi Kualitas Kambing etawa dari kandang kita dahulu. Kemudian dengan IKON IKON dunia per”kambing etawa”an sebagai juru bicara dan juru kumpul informasi.

Kita naikkan lagi harkat dan martabat dunia per”kambingan” sampai ke awan. Pesan untuk pemerintah “walaupun terlambat usaha kalian tetap ditunggu…”


Sumber:

http://www.infoternak.com/standarisasi-kualitas-kambing-etawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar